Minggu, 15 Juni 2008

Kala

Kala pesawatku
tak mampu terbang
Menukik tajam
Hilang terhempas pusaran air

Kala kapal modernku
tak sekuat kapal nabi nuh
Keropos oleh waktu
Hingga air laut bebas menyelinap di antara lubang itu
Tenggelam satu-satunya pilihan

Kala relku tak lagi kuat
Hingga keretaku tak mampu
berjalan kokoh diatasnya
Roda-roda besi tak bersahabat lagi
dengan rel-rel
Mampu gulingkan gerbong hidup

Kala hutanku menguning
Bara api menari gemulai
Di atas sisa-sisa pohon
Meranggas hijaunya zamrud
hanyalah sejarah silam

Kala bumiku semburkan amarah
Terluka karna tangan keserakahan
Hitamnya lumpur tak terbendung
Damainya desa tinggal kenangan

Kala putihnya beras laksana mutiara
tak terjangkau lagi
Asap dapur pun menghilang

Kala roda hidup mulai menghimpit
Tiada tempat berteduh selain hati nan beriman
yang selalu merindu

Hanya kepada ALLOH Yang Maha Kuasa atas segalanya
Tempat gantungkan segala asa
harapan dan cita

Tidak ada komentar:

Theme designed by